Sabtu, 30 Mei 2009

LAPORAN PRAKTIKUM (akar)

LAPORAN PRAKTIKUM
STRUKTUR PERKEMBANGAN TUMBUHAN II

AKAR
Dosen Pengampu:
EVIKA SANDI SAVITRI, MP
Oleh;
Saila nurillah
(07620051)
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MALANG

Mei, 2009
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang.
Organ tumbuhan biji yang penting ada 3,yakni: akar, batang, daun.Sedang bagian lain dari ketiga organ tersebut adalah modifikasinya, contoh: umbi modifikasi akar, bunga modifikasi dari ranting dan daun. Asal akar adalah dari akar lembaga (radix),pada Dikotil, akar lembaga terus tumbuh sehingga membentuk akar tunggang, pada Monokotil, akar lembaga mati, kemudian pada pangkal batang akan tumbuh akar-akar yang memiliki ukuran hampir sama sehingga membentuk akar serabut. Akar monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi oleh tudung akar atau kaliptra, yang fungsinya melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah, sel-sel kaliptra ada yang mengandung butir-butir amylum, dinamakan kolumela.
1.2 Tujuan
Tujuan pada praktikum ini adalah :
1. Untuk mengamati, mengidentifikasi macam jaringan penyusun akar primer dan sekunder.
2. Untuk mengamati dan membandingkan macam jaringan penyusun akar dikotil dan monokotil.
3. Untuk mengamati tipe berkas pengangkut, tipe stele, periderm, dan struktur anomali pertumbuhan sekunder pada akar.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1. Pengertian.
Akar Pada kebanyakan tanaman berpembuluh, akar menjadi bagian sporofit yang terletak di bawah tanah dan terutama terlibat dalam penyerapan air dan mineral, serta membuat tanaman dapat berdiri tegak. Dua fungsi lainnya adalah sebagai tempat penyimpanan dan penghubung. Kebanyakan akar berfungsi sebagai penyimpan, seperti pada wortel, bit gula dan ketela rambat. Struktur umum dari bagian luar ke dalam: epidermis (pada akar muda,jika tua digantikan oleh peridermis berubah jaringan gabus), kadang dijumpai hypodermis sebagai derivate epidermis,parenkim korteks,selapis sel endodermis, stele dan berkas pembuluh. .(Anonimous,2009)
Organisasi ujung akar
Meristem apikal akar sangat mirip dengan meristem apical pucuk, memiliki 3 daerah meristem, protoderm (berkembang menjadi epidermis), prokambium (berkembang menjadi stele) dan meristem dasar (yang membentuk korteks); juga, meristem apikal akar membentuk sel – sel di depan posisinya yang membuat tudung akar dan bertugas untuk melindungi meristem apikal akra pada saat akar menembus tanah. Sistem perakaran tidak memiliki kutikula. (A. Fahn, 1995).
Sel – sel protoderma memanjang dan memiliki vakuola dan, sedikit jauh dari ujung akar, banyak yang tumbuh menonjol membentuk RAMBUT AKAR. Rambut akar ini berkembang dengan cepat dan menembus partikel tanah. Dinding selnya yang tipis menyerap air (dan ion – ion mineral) secara bebas. Zona rambut akar disebut juga lapisan piliferous akar, meningkatkan permukaan penyerapan akar secara luar biasa. Diperkirakan tanaman rye yang tumbuh cepat akan membentuk 5 km akar baru dan 100 km rambut akar per hari. Masa hidup rambut akar sangat pendek. Pada akar yang lebih tua, penyerapan erakhir dan permukaan membentuk kitin (cutinized). (Muzayyanah,2008).
Akar lateral berasal dari sekelompok sel – sel (perisikel) di dalam akar dan berlawanan dengan ujung protoxylem. Massa sel – sel kecil berbentuk kerucut terbentuk dan tumbuh di sebelah kanan axis akar utama, setelah beberapa waktu, menembus epidermis. Anatomi dan organisasinya sama persis dengan akar utama. .(Patita antinirmala,2006)
Anatomi akar
Penampang melintang akar, dilihat di bawah mikroskop, memperlihatkan fitur – fitur berikut:
Epidermis atau lapisan piliferous dengan akar rambut
Akar rambut dihasilkan pada daerah muda akar di belakang ujung akar, dan pada akar tua mungkin mengkerut atau menghilang.
Korteks : Daerah yang lebar, homogen, terdiri dari sel – sel parenkim berdinding tipis, dengan ruang antar sel yang besar. Sel – selnya seringkali berisis butiran pati, terutama pada bagian akar yang lebih tua.
Endodermis : Bagian terdalam dari korteks dan biasanya merupakan lapisan yang khas, selebar 1 sel, dan dapat dibedakan karena menyerupai pita dengan penebalan dinding, disebut pita kaspari.
Stele, terdiri dari:
(i) Perisikel : lapisan sel – sel berdinding tipis, berada persis disebelah dalam endodermis. Akar lateral muncul dari perisikel, pada poin yang berlawanan dengan protoxylem
(ii) Xylem : terdiri dari baigan dengan dinding tebal, berlignin, dengan susunan radial 3, 4, 5, atau 7 pada akar dikotil, dan mencapai 30 kelompk pada akar monokotil.
(iii) Floem : terdiri dari banyak kelompok seperti xylem, terletak diantara kelompok protoxylem. (Estiti hidayat,1995)
Asal akar adalah dari akar lembaga (radix), pada Dikotil, akar lembaga terus tumbuh sehingga membentuk akar tunggang, pada Monokotil, akar lembaga mati, kemudian pada pangkal batang akan tumbuh akar-akar yang memiliki ukuran hampir sama sehingga membentuk akar serabut.
Akar monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi oleh tudung akar atau kaliptra, yang fungsinya melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah, sel-sel kaliptra ada yang mengandung butir-butir amylum, dinamakan kolumela.
1. Fungsi Akar
a. Untuk menambatkan tubuh tumbuhan pada tanahb. Dapat berfungsi untuk menyimpan cadangan makananc. Menyerap air dam garam-garam mineral terlarut (wikipedia, 2008).

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Bahan
1. Akar jagung (Zea mays)
2. Akar padi (Oryza sativa)
3. Akar kacang tanah (Arachis hypogea)
4. Akar umbi jalar (Ipomea batatas)
3.2 Cara kerja
3.2.1 Preparat akar jagung (Zea mays)
1. Diamati preparat melintang Zea mays dibawah mikroskop.
2. Diperhatikan sel epidermis yang tersusun selapis.
3. Di bagian korteks ditunjukkan adanya beberapa lapis sel yang bersifat parenkimatis maupun sklerenkimatis.
4. Diamati lapisan sel terluar yang berbatasan langsung dengan endodermis.
5. Diperhatikan letak xylem dan floem.
6. Diamati tipe berkas pengangkutnya.
7. Digambar dan diberi keterangan.
3.2.2 Preparat akar padi (Oryza sativa)
1. Diamati preparat melintang Oryza sativa dibawah mikroskop.
2. Diperhatikan sel epidermis yang tersusun selapis.
3. Di bagian korteks ditunjukkan adanya beberapa lapis sel yang bersifat parenkimatis maupun sklerenkimatis.
4. Diamati lapisan sel terluar yang berbatasan langsung dengan endodermis.
5. Diperhatikan letak xylem dan floem.
6. Diamati tipe berkas pengangkutnya.
7. Digambar dan diberi keterangan.
3.2.3 Preparat akar kacang tanah (Arachis hypogea)
1. Diamati preparat melintang Arachis hypogea dibawah mikroskop.
2. Diperhatikan sel epidermis yang tersusun selapis.
3. Di bagian korteks ditunjukkan adanya beberapa lapis sel yang bersifat parenkimatis maupun sklerenkimatis.
4. Diamati lapisan sel terluar yang berbatasan langsung dengan endodermis.
5. Diperhatikan letak xylem dan floem.
6. Diamati tipe berkas pengangkutnya.
7. Digambar dan diberi keterangan.
3.2.4 Preparat akar umbi jalar (Ipomea batatas)
1. Diamati preparat melintang Ipogea batatas dibawah mikroskop.
2. Diperhatikan sel epidermis yang tersusun selapis.
3. Di bagian korteks ditunjukkan adanya beberapa lapis sel yang bersifat parenkimatis maupun sklerenkimatis.
4. Diamati lapisan sel terluar yang berbatasan langsung dengan endodermis.
5. Diperhatikan letak xylem dan floem.
6. Diamati tipe berkas pengangkutnya.
7. Digambar dan diberi keterangan.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil pengmatan.
Gambar hasil pengamatan.
Gambar literatur
Keterangan
Arachis hypogea
Arachis hypogea
Pada akar tanaman kacang tanah ini terdapat epidermis, korteks, endodermis, perisikel, floem dan xylem dan empulur, dan mempunyai tipe akar diarkh yaitu memiliki jumlah ikatan 4 protoxilem
Zea mays
Zea mays
Pada akar tanaman jagung ini terdapat epidermis, korteks, endodermis, perisikel, floem dan xylem dan empulur, dan mempunyai tipe akar polirkh. yaitu memiliki jumlah ikatan xylem banyak
Ipomea batatas
Ipomea batatas
Pada akar tanaman ketela ini terdapat epidermis, korteks, endodermis, perisikel, floem dan xylem dan empulur, dan mempunyai tipe akar polirkh. yaitu memiliki jumlah ikatan xylem yang banyak dan disertai dengan empulur yang luas
Oryza sativa
Oryza sativa
Pada akar tanaman padi ini terdapat epidermis, korteks, endodermis, perisikel, floem dan xylem dan empulur, dan mempunyai tipe akar polirkh. yaitu memiliki jumlah ikatan xylem yang banyak dan disertai dengan empulur yang luas.
4.2. Pembahasan.
4.2.1.Akar jagung (Zea mays)
Struktur umum dari bagian luar ke dalam: epidermis (pada akar muda,jika tua digantikan oleh peridermis beruba jaringan gabus),kadang dijumpai hypodermis sebagai derivate epidermis,parenkim korteks,selapis sel endodermis, stele dan berkas pembuluh. Floem dan xylem pada monokotil terletak tersebar dan floem berada lingkaran luar dari lingkaran xylem dan perkembangan pertumbuhannya tidak berkembang hingga ke tengah-tengah lingkaran pusat akar sehingga pada lingkaran pusat dijumpai parenkim empulur.. Secara umum batang tersusun atas epidermis yang berkutikula dan kadang terdapat stomata,system jaringan dasar berupa korteks dan empulur,dan jaringan pengangkut (xylem dan floem).Untuk jaringan pengangkut tersusun dalam berkas-berkas dan tersebar di seluruh permukaan batang. Pada tanaman ini mempunyai tipe akar poliarkh, , yaitu memiliki jumlah ikatan xylem yang banyak dan disertai dengan empulur yang luas.Di antara berkas-berkas pengangkut tersebut dikelilingi oleh jaringan parenkim. Daerah parenkim kortek banyak ditemukan variasi sel parenkim baik sebagai parenkim penimbun, sel batu ataupun parenkim kelenjar. Sel dan kelenjar minyak, sel dan ruang lendir, benda-benda ergastik banyak ditemukan di daerah kortek ini. Sel sklerenkim (serabut) dan sel sklereida (sel batu) .
4.2.2.akar umbi jalar (Ipomea batatas)
Sistem vaskular akar pada umumnya, floem terjadi dalam bentuk deretan yang tersebar dekat tepi silinder vaskular, di bawah perisikel. Umumnya xilem terletak berjajar membentuk deretan terpisah yang berselang-seling dengan deretan floem. Kadang-kadang xilem menempati pusat, dengan bagian-bagian seperti lengan yang menjulur dari pusat sampai tepi. Berkas pengangkut akar pada umumnya bertipe radial. Pada Ipomoea batatas berkas pengangkut bagian tengahnya terdapat berkas pengangkut yang bertipe radial. Sedangkan pada bagian perifer terdapat penyimpangan, yaitu terbentuknya kambium disekeliling xilem, yang disebut sebagai kambium anomali., beberapa sel parenkim dibawah setiap kelompok floem menjadi meristematik dan dengan demikian jumlah potongan kambium yang terbentuk sebanyak jumlah sel floem. Sel-sel kambium membelah berulang-ulang dan menghasilkan jaringan sekunder. kambium yang terbentuk pertama meluas ke kedua tepinya sehingga membentuk lingkaran kambium yang utuh. Sel-sel kambium membentuk sel-sel xilem lebih banyak dari pada sel-sel floem. Kambium yang terbentuk pertama kali menghasilkan xilem sekunder jauh lebih awal di sebelah dalamnya, sedangkan floem ke arah luar. Sel-sel kambium yang berasal dari perisikel yang terletak berhadapan pada kelompok protoxilem berfungsi sebagai inisial jari-jari, dengan menghasilkan jari-jari vaskular yang lebar.Jari-jari ini terbentang di dalam xilem dan floem dengan melintasi kambium. Keadaan ini adalah tampilan khas di akar, sebagaimana juga dijumpai pada akar penyimpan Ipomoea batatas. Jari-jari inilah yang biasanya disebut dengan jari-jari empulur.Pada akar yang berfungsi sebagai organ penyimpan cadangan makanan, (seperti pada umbi akar Ipomoea batatas ini) kambium tersusun seperti akar pada umumnya, yaitu membentuk lingkaran utuh. Disamping itu ada kambium yang terbentuk di sekitar xilem, yang disebut kambium anomali. Kambium anomali muncul disekeliling trakea-trakea, baik secara individual maupun secara kelompok. Kambium ini menghasilkan floem yang kaya akan sel-sel parenkima. Sejumlah sel-sel parenkima, penyimpan yang padat, dikembangkan dalam dua arah, beberapa pembuluh tapis dan latisifer kearah luar dan sebagian besar parenkim ke arah luar maupun dalam. Akibatnya terbangun akar yang berbentuk umbi. Pada akar tanaman umbu ini terdapat tipe akar polarkh, dengan tipe ikatan pembuluhnya konsentris amfikribral. Pada akar
4.2.3. akar kacang tanah (Arachis hypogea)
Kacang tanah termasuk tanaman semusim, berbatang jenis perdu, tidak berkayu. Tipe pertumbuhan ada yang tegak ada yang menjalar. Dari tipe tegak ada yang dapat mencapai tinggi batang 80 cm, tetapi rata-rata tinggi tanaman subur 50 cm. Tipe menjalar dapat tumbuh ke segala arah membentuk lingkaran, dengan garis tengah dapat mencapai 150 cm. Kacang tanah mempunyai akar tunggang, namun akar primernya tidak tumbuh secara dominan. Yang berkembang adalahperakaran serabut, yang merupakan akar sekunder.akar dapat tumbuh sedalam 40 cm. Pada akar tumbuh bintil-bintil akar atau nodul, berisi bakteri Rhyzobium japonicum. Pada akar kacang tanah ini terdapat epidemis,krteks, endodermis, perisikel dan jaringan pengangkut(xylem dan floem) dan empulur. Pada akar kacang tanah ini mempunyai tipe akar yang tetrakh yang mana di sini terdapa 4 kelompok protoxilem atau berkas xylem.
4.2.4. akar padi (Oryza sativa)
Padi termasuk dalam suku padi-padian atau Poaceae (sinonim Graminae atau Glumiflorae). Sejumlah ciri suku (familia) ini juga menjadi ciri padi, misalnya berakar serabut, daun berbentuk lanset (sempit memanjang), urat daun sejajar, memiliki pelepah daun, bunga tersusun sebagai bunga majemuk dengan satuan bunga berupa floret, floret tersusun dalam spikelet, khusus untuk padi satu spikelet hanya memiliki satu floret, buah dan biji sulit dibedakan karena merupakan bulir (Ing. grain) atau kariopsis. Pada anatomi akar padi ini terdapat epidermis, korteks, endodermis, perisikel, floem dan xylem dan yang terakhir adalah empulur pada akar tanaman padi ini mempunyai tipe akar poliarkh, yaitu memiliki jumlah ikatan xylem yang banyak dan disertai dengan empulu

KESIMPULAN
Pada akar tanaman kacang tanah ini terdapat epidermis, korteks, endodermis, perisikel, floem dan xylem dan empulur, dan mempunyai tipe akar diarkh yaitu memiliki jumlah ikatan 4 protoxilem.
Pada akar tanaman jagung ini terdapat epidermis, korteks, endodermis, perisikel, floem dan xylem dan empulur, dan mempunyai tipe akar polirkh. yaitu memiliki jumlah ikatan xylem banyak.
Pada akar tanaman ketela ini terdapat epidermis, korteks, endodermis, perisikel, floem dan xylem dan empulur, dan mempunyai tipe akar polirkh. yaitu memiliki jumlah ikatan xylem yang banyak dan disertai dengan empulur yang luas.
Pada akar tanaman padi ini terdapat epidermis, korteks, endodermis, perisikel, floem dan xylem dan empulur, dan mempunyai tipe akar polirkh. yaitu memiliki jumlah ikatan xylem yang banyak dan disertai dengan

DAFTAR PUSTAKA
Atinirmala, Pratita. 2006. Bilologi Praktis. Yogyakarta: Kreasi Wacana
Fahn, A.,1995, Anatomi Tumbuhan edisi ketiga, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Muzayyanah. 2008. Terminologi. Surakarta: UNS Press.
Hidayat, Estiti. 1995. Anatomi tanaman berbiji. Bandung: ITB.
Anonimous. 2009. www. Yahoo.com.04-april-2009.
Anonimous. 2009. www. Yahoo.com.06-april-2009.

2 komentar:

  1. gambarnya ??

    http://merydwisafitri.student.ipb.ac.id/

    BalasHapus
  2. gambarnya ??

    http://merydwisafitri.student.ipb.ac.id

    BalasHapus